Jumat, 22 Juni 2018

Ajaran yang tidak bersalam - salaman saat selesai solat

"Itu aliran apa sih yang kalo habis shalat nggak mau salam-salaman?" 
Sobat,. Mungkin kita pernah dengar pertanyaan seperti ini dari teman atau kerabat-kerabat kita. Maka jawabnya seperti ini:
Bersalaman itu baik, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda,

ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺇﺫﺍ ﻟﻘﻲ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻓﺴﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺃﺧﺬ ﺑﻴﺪﻩ ﻓﺼﺎﻓﺤﻪ ﺗﻨﺎﺛﺮﺕ ﺧﻄﺎﻳﺎﻫﻤﺎ ﻛﻤﺎ ﻳﺘﻨﺎﺛﺮ ﻭﺭﻕ ﺍﻟﺸﺠﺮ
Sesungguhnya seorang mu'min apabila ia bertemu dengan mukmin lainnya lalu ia mengucapkan salam dan mengambil tangannya untuk berjabat tangan, maka akan gugur dosa-dosa mereka berdua, sebagaimana gugurnya daun dari pohonnya”.
[Silsilah Ash Shahiihah nomor 526, 2004, dan 2692]
Tapi tidak boleh mengkhususkan amalan ini (bersalam-salaman), dilakukan setiap sehabis shalat lalu diyakini memiliki keutamaan khusus dibanding jika kita melakukan amalan-amalan yg lain, seolah bersalam-salaman adalah sunnah Nabi setiap habis shalat, karena amalan seperti ini tidak pernah diwahyukan oleh Allah kepada Nabi sehingga Nabi dan pr sahabatnya dulu tidak pernah melakukannya.
Jika ditanya, apakah Rasulullah dahulu mampu jika beliau ingin bersalam-salaman setiap habis shalat ? Maka jawabnya adalah beliau mampu, tapi kenapa beliau tidak melakukannya ? Apakah beliau tidak faham dengan bunyi hadits diatas ? Apakah anda yg lebih tahu ataukah Rasulullah yg lebih tahu terhadap agama ini?
Mengkhususkan suatu amalan lalu meyakini punya keutamaan khusus dibalik amalan itu, harus dengan petunjuk wahyu (dalil dr alQur'an dan hadits), harus dengan contoh dr Nabi shallallaahu alaihi wa salam, karena jika tidak maka tidak boleh dilakukan,.

Dulu Pernah ada seorang lelaki datang kepada Imam Malik bin Anas rahimahullah, lalu ia bertanya:
من أين أُحْرِمُ ؟
"Darimana saya memulai ihram?",
Maka Imam Malik menjawab,
من الميقات الذي وَقَّتَ رسول الله صلى الله عليه وسلم وأحرم منه
"Dari miqat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallah alaihi wa salam dan yang aku berihram darinya".
Lalu laki-laki itu kembali berkata,
فإن أحرمتُ من أبعد منه
"Bagaimana jika aku memulai ihram dari tempat yang lebih jauh dari miqat?"
Imam malik berkata,
لا أرى ذلك
"Aku tidak berpendapat demikian".
Laki-laki itu berkata,
ما تكرهُ من ذلك
Apakah kau benci hal itu?".
Maka Imam Malik menjawab,
أكره عليك الفتنة
"Aku tidak suka jika ada fitnah/musibah yang menimpamu".
Laki-laki itu berkata,
وأي فتنة في ازدياد الخير ؟
"Fitnah macam apa di dalam hal MENAMBAH KEBAIKAN ?".
Imam Malik menjawab,
فإنّ الله تعالى يقول : ﴿ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴾ . [ النور : 63 ]  وأي فتنة أعظم من أنك خُصِّصْتَ بفضل لم يُختَصّ به رسولُ الله صلى الله عليه وسلم
"sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman : " Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya (Rasul) takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih".
(QS. An Nur : 63)
Maka Fitnah (musibah) manakah lagi yang lebih besar dibandingkan engkau mengkhususkan dengan suatu keutamaan yang mana Rasulullah tidak pernah mengkhususkannya?"
(Al ba'its 'ala inkaril bida' wal hawadits hal. 14)
Lihatlah jawaban Imam Malik diatas dan renungkanlah ! Beliau mengkategorikan perbuatan mengkhususkan suatu amalan ibadah yg tidak pernah dicontohkan oleh Rasul, termasuk dalam perbuatan menyelisihi petunjuk Rasul.
Keinginan seseorang untuk berbuat baik (dalam hal peribadatan) tidak membuat beliau lantas merestui perbuatan tersebut jika ternyata itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallah 'alaihi wa salam.
Maka, mengkhususkan bersalam-salaman setiap sehabis shalat lalu meyakini perbuatan itu memiliki keutamaan khusus dibanding amalan-amalan yang lain, adalah perbuatan keliru, karena perbuatan ini sama dengan kita mengada-ada sebuah syariat agama yg tidak pernah Allah buat, padahal Allah ta'ala berfirman,
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ
“Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu selain Allah yang membuatkan untuk mereka syariat agama yang tidak diizinkan Allah?!”
[QS. Asy Syuro: 21]
Jadi, yang lebih tepat dan mencocoki dengan sunnah (petunjuk Rasulullah shallallah alaihi wa salam) sehabis shalat itu berdzikir, bukan malah bersalam-salaman. Karena bersalam-salaman setelah shalat justru membuat kita meninggalkan amalan mulia yg dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu langsung berdzikir sehabis shalat.
Allahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar