Kebiasaan
masyarakat dusun kdk dalam menyambut hari besar seperti hari raya idul fitri. mereka
memiliki tradisi yang biasa di lakukan sebagai mana papuk balonya dulu. Dan
bisanya Sebelum acara hari raya idul fitri datang masyatakat dusun kandang kaoq membuat berbagai
jenis kue dan masakan tradisional yang biasa di hidangkan sesaat lebaran dan
setelah lebaran berlansung. Adapun kegiatan nya yaitu dimulai dari hari ke -7
hingga -4 masyarakat sedusun membuat jenis kue lebaran seperti peyek, laderan,
keciprut, gabus, tempani, bawang, bater, roti pelemben . dan kemudian pd hri ke
-3 di khususkan untuk membuat poteng beras ketan yang di rendam dan didiamian
selama semalaman kemudian di kukus setelah masak di beri pewarna alami dari
daun sager dan Di aduk rata kemudian di tempatkan pada wadah degan cara
menaruhnya bertahap - tahap degan di taburi ragi tape dan di permentasi selama
2 malam hingga berair dan berwarna kuning. Kemudian di hari ke -2 nya mereka
membuat jaja tujak jajan yang dalam pembuatannya degan di tumbuk degan lesung
adapun bahannya yaitu beras ketan dan parutan kelapa yang di asinkan kemudian
di kukus setelah masak kemudian di tumbuk.biasa jajan tujak ini di jadikan
sebagai peneman poteng tsb.
Kemudian di hari trakhir -1 semua masyarakt
mempersiapkn hidagan berupa masakan yang akan di santap setelah acara selamatan
dan doa di masjid degan cara begibung degan wadah dulang. Di dalam 1 dulang
berisi 4 orang yang menyantap makanan di dulang tsb. Dan pada hari H nya
kegiatan di dusun kandang kaoq biasa seperti diadakan di setiap desa seperti solat
idul fitri. sukuran.kultum hari raya menyambut idul fitri.ruahan dan makan
begibung. Setelah hari H berlalu pada hri +7 hingga +3 biasa gunakn dalam
rangka bersilaturahmi ke setiap keluarga baik jauh maupun dekat, dan sukuran
selamatan ke kubur keluarga. Kemudian di hari +2 semua masyarakat di sibukkan
kembali untuk menyambut lebaran ketupat dan di hri ke+2 ini masyarakat mencari
janur dan membuat wadah ketupat adapun uniknya ketupat yang wajib di buat yaitu
syawal.laki-laki dan prempuan. Dan jika ada orang bernazar untuk mengkalungkan
ketupat di hari H nya harus membuat ketupat lebih dengan jenis yang berbiasa
yang bernama ketupat sapi Dan pada hari +1 semua masyarakat membuat masakan
peneman ketupat.seperti jangan tambus dan opor ayam atau telor.
Kemudian
pada hari H nya sekitar jam 7 pagi semua masyarakat berbondong – bonding menuju
masjid dan membawa dulangnya dengan tumpukan ketupat dan penemannya untuk di
nikmati bersama di masijid.dan sepulang dari makan begibung masyarakat membawa
ketupat dari dulang lain yang di gunakan untuk mengantungkannya di setiap pohon
yang di miliki di sekitar lingkungannya.(kdks2)
Setelah
hari +7 (lebaraan ketupat) berakhir semua keadaan desa berlangsung sebagaimana
biasa harinya.
Semoga
bermanfaat BATUR.
nantikan fhotonya di kesempatan lain.hehehehe